Kamis, 28 September 2017

Semua Tak Selalu Selamat

Seorang ibu tua yang selalu menggunakan baju dan juga kerudung panjang, wajahnya terlihat lelah. ia memiliki kamar banyak dan akhirnya mempunyai ide untuk membuat kos-kosan.


Saat itu kosan sangat bebas untuk di masuki orang, karena ibu kos menjual es batu dan jika ibu kos tidak ada, langganannya disuruh untuk menggambilnya sendiri. Sudah percaya sekali dengan langganannya.
Anak kos tidak diperbolehkan untuk membawa kunci kemana-mana, jadi harus di letakkan di atas pintu atau menitipkannya kepada ibu kos.
Suatu hari ibu kos sedang menjenguk ibunya yang sedang sakit, dan anak-anak kos sedang liburan kuliah. Ada seorang perempuan yang menggunakan kerudung merah dan membawa tas ransel besar sambil menelpon ibu kos.
Disaat itu ibu kos bilang bahwa ia tidak lagi di rumah, jadi jika ingin melihat kamar besok saja. Saat itu ia memberanikan diri dan mencoba untuk masuk ke dalam kosan, ternyata gerbang kosan tersebut tidak terkunci dan sangat sepi.
Muncul lah hal negatif, tetapi saat itu ada anak kosan yang mampir ke kosan untuk mengambil buku. Orang tersebut mengikuti anak kos yang menuju ke kamarnya, dan melihat bahwa menaru kuncinya diatas pintu. 


Yuyun anak kosan sekaligus saksi mata dengan adanya orang asing tersebut, Yuyun bergegas ke kampus karena dosennya sudah menunggu lama, Yuyun tidak sadar kalau orang asing itu mengikuti dan mencari sela untuk mengetahui tempat sembunyi kunci-kuci kamar. "Saya baru enggeh saat pulang dari kampus."
Saat itu anak kosan tersebut pergi ke kampus, orang tersebut berpura-pura untuk keluar juga, tetapi saat kondiri kosan sepi ia meraba-raba kunci semua kamar kosan, dan disitu ia mendapatkannya semua yang ia mau. Dengan santainya ia barang berharga anak kosan dan milik ibu kosan.

Saat ibu kos pulang ke rumah, ia kaget melihat rumahnya yang sangat berantakan dan ada pecahan kaca di bawah lemari, tetapi ibu kos berpikir positif, bahwa anaknya yang melakukan itu semua, saat sadar bahwa bukan anaknya yang melakukan ia bersujud dan memohon ampunan kepada Allah, karena sangat mudah percaya dengan orang sekitar, terkena musibah seperti ini.
Saat itu juga kosan menjadi lebih sensitif jika ada orang asing yang datang, dan sangat ketat dalam penjagaannya.
Pesannya jangan sekali-kali meninggalkan kunci di rumah saat pergi, apalagi yang mudah terjangkau oleh orang asing. Karena jika ada yang mengetahuinya sangatlah mudah untuk timbul kejahatan. (Anti Syaima Bahfein/PNJ)


Tulisan ini sudah dipublikasikan di http://www.depokpos.com/arsip/2017/05/percaya-tak-selalu-selamat/ 

8 komentar:

  1. Tulisannya bagus,jadi lebih hati2 lagi dan jaga2 dri orang asing

    BalasHapus
  2. Lebih hati2 lagi pada diri sendiri terutama kepada orang asing. Tetap waspada

    BalasHapus
  3. harus lebih aware kalo ga semua orang baik

    BalasHapus
  4. Harus hati hati, manusia tidak bisa dijanjikan dan semua dipercaya

    BalasHapus