Jumat, 27 Oktober 2017

SOLUSI BANJIR TANGSEL

by google.com


Banjir merupakan salah satu bencana alam akibat manusia, tidak hanya di Jakarta tetapi di Tangerang Selatan (Tangsel). Lagi-lagi hujan deras merendam kota Tangsel. Terdapat 3 perumahan yang terendam yaitu Lembah Pinus, Bambu Apus, dan Bukit Pamulang Indah (BPI), pada 23 Oktober 2017. 


Tidak ada korban jiwa tetapi ada warga yang kedinginan, seperti dikutip dalam detik.com "Korban tidak ada tetapi minta diantar ke rumah sakit ada, penyebabnya kedinginan," pungkas Dian Wiryawan sebagai salah satu staf Kesiapsiagaan BPBD Tangsel. 



Hujan deras yang turun seharian adalah salah satu penyebab meluapnya air, tidak hanya kali ini saja terjadi tetapi memang sudah menjadi musibah musiman per tahunnya. Sebab, area perumahan terletak di cekungan.



Data yang diperoleh oleh detik.com sekitar 630 rumah terdampak oleh peristiwa ini, penyebabnya adalah adanya cekungan, banjir kiriman, dan saluran drainase yang tak optimal pada daerah Tangsel.




Dalam yang kutipan dari sindonews.com juga menjelaskan bahwa ketinggian air mencapai 80 cm, ini sudah termasuk agak reda. Tersedianya 4 perahu karet dengan 24 personil dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang siap siaga untuk warga yang ingin keluar atau masuk rumah, lanjut Dian.




Menurut Anis, Gubernur DKI "yang dilakukan saat ini adalah semaksimal mungkin mengalirkan air ke tempat lain. Itu ke mana, ke laut, lalu dibuatlah saluran-saluran untuk mempercepat agar air sampai ke laut secepat mungkin," jelasnya.




"Sebenarnya yang dibutuhkan justru air masuk ke dalam tanah atau Bioporikarena itu, yang akan kita lakukan memperbanyak sumur-sumur resapan, dan sumur-sumur resapan ini adalah sumur resapan yang besar yang serius," tambahnya, seperti kutipan dari https://news.detik.com/berita/d-3692239/menanti-gebrakan-anies-sandi-atasi-masalah-banjir-di-jakarta.


lubang resapan biopori (LRB) sumber by google.com
Biopori ialah lubang-lubang kecil di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisme seperti, cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainya. Pori-pori yang ada dapat menigkatkan kemampuan tanah menahan air dengan cara menyirkulasikan air dan oksigen ke dalam tanah. Jadi, semakin banyak biopori di dalam tanah, semakin sehat tanah tersebut.

Biaya pembuatan satu biopori pun sangat murah, hanya sekitar Rp 175.000. Biopori ini bisa dibuat di depan, samping, dan di belakang rumah. Pokoknya, asal ada tanah "nganggur", di situlah dibuat biopori dengan ukuran yang disesuaikan. Menurut penuturan seorang teman di kawasan Jatinegara, tempat tinggalnya kini tidak terkena banjir lagi setelah warga membuat ratusan biopori di wilayahnya. sumber https://www.gatra.com/kolom-wawancara/23325-solusi-banjir-jakarta-biopori,-sumur-resapan,-atau-deep-tunnel.html 

Senin, 23 Oktober 2017

Konjungsi dalam Bahasa Indonesia

Pengertian konjungsi
Apa itu konjungsi? Sederhananya, pengertian konjungsi adalah kata penghubung atau disebut juga kata sambung. Kata penghubung merupakan kata tugas yang berfungsi untuk menghubungkan antar klausa, antar kalimat, dan antar paragraf. 
by google

Kata penghubung antarklausa umumnya terletak di tengah -tengah kalimat. Untuk kata penghubung antarkalimat, biasanya terletak di awal kalimat, setelah tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru. Sementata kata penghubung antarparagraf, diletakkan di awal paragraf.

Dalam pelajaran bahasa Indonesia, konjungsi dapat dikelompokkan ke dalam dua bentuk yakni konjungsi intra kalimat dan konjungsi antar kalimat. 

Kata penghubung intrakalimat disebut juga kata penghubung antar klausa, yang merupakan kata yang menghubungkan klausa  induk dan klausa anak. Pada konjungsi intrakalimat atau antar klausa ini, terdapat 2 jenis kata penghubung atau konjungsi, yakni konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. 

Konjungsi antar kalimat merupakan kata yang menghubungkan kata yang satu dengan kata yang lainnya, yang berada dalam kalimat berbeda. Agar lebih jelas, mari kita simak penjelasan mengenai konjungsi intra dan antar kalimat.


KONJUNGSI INTRA KALIMAT
Konjungsi intra kalimat atau antar klausa adalah kata yang menghubungkan klausa induk dan klausa anak. Umumnya, kata penghubung antar klausa ini diletakkan di tengah-tengah kalimat. Di dalam intra kalimat (antar klausa), terdapat dua jenis kata penghubung atau konjugsi, yakni konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif, Berikut penjelasannya :

1. Konjungsi Koordinatif
Konjugsi Koordinatif adalah kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih yang mempunyai status sederajat. Contoh konjungsi koordinatif yakni : dan, tetapi, atau, sedangkan, melainkan, padahal, lalu, kemudian.
Contoh kalimat :
1. Ibu memasak nasi di dapaur dan Ayah membaca Koran di ruang tamu.
2. Aku mengerjakan pr matematika dan pr fisika.
3. Ratna dan Aisyah sedang mengerjakan tugas kelompok.
4. Aku dan kakakku mendapatkan hadiah dari pamanku.
5. Kita harus menjaga diri kita dan orang-orang terdekat kita dari kejahatan.
6. Jihan serta Ratu mengerjakan tugas kuliahnya bersama-sama.
7. Kita harus menjaga kebersihan diri kita serta kebersihan lingkungan kita.
8. Budi serta Anjar mendapatkan hukuman dari ibu guru.
9. Pemburu itu menangkap induk harimau serta anaknya di dalam hutan.
10. Indonesia mendapatkan musibah tanah longsor serta banjir pada tahun ini.

2. Konjungsi Subordinatif
Konjugsi Subordinatif adalah kata penghubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih dengan status yang tidak sama derajatnya, diantaranya : ketika, sejak, biar, seperti, setelah, jika, andai, kalau, supaya, bagai, ibarat, sehingga, karena. 
Contoh kalimat :
1.    Budi mengejakan semua pekerjaan rumahnya agar tidak dimarahi oleh ibu.
2. Aku tidur lebih awal supaya tidak bangun kesiangan keesokan harinya.
3. Para nelayan pergi berlayar untuk mengais rejeki di laut.
4. aku bertemu dengan pria yang memakai baju hitam dan celana merah di pasar.
5. Wanita itu setia menunggui ibunya yang tengah dirawat di rumah sakit.
6. Ayah akan mengajakku pergi ke tempat nenek jika tidak jadi pergi ke Jakarta.
7. Para serigala melong-long apabaila melihat bulan purnama di langit.
8. Aku berjanji menemuinya kalau masih ingat dibenakku.
9. Budi telah pergi dari rumah sejak diusir oleh ibunya.
10. Aku sedang tertidur pulas ketika gempa terjadi.

Jenis -jenis konjungsi subordinatif ada beberapa, berikut jenis konjungsi subordinatif dan contohnya.

Hubungan waktu      
Contoh : Sesudah, sementara, sebelum, ketika, sehabis, setelah, sehingga, sejak, selesai, tatkala, sambil, seraya, selagi, selama, sampai

Hubungan syarat
Contoh : Jika, jikalau, kalau, asal, bila, asalkan manakala

Hubungan pengandaian
Contoh : Andaikan, seandainya, sekiranya, seumpamanya

Hubungan tujuan
Contoh : Agar, supaya, biar,

Hubungan konsesif
Contoh : Biarpun, meskipun, walaupun, sekalipun, walau, sunguhpun, kendatipun

Hubungan pemiripan
Contoh : Seakan-akan, sebagaimana, seolah-olah, seperti, sebagai, bagaikan, laksana

Hubungan penyebaban
Contoh : Sebab, oleh karena, karena

Hubungan pengakibatan      
Contoh : Sehingga, sampai, sampai -sampai, maka, makanya, karenanya, 

Hubungan penjelasan           
Contoh : Bahwa

Hubungan cara
Contoh : Dengan, melalui



KONJUNGSI ANTAR KALIMAT
Konjungsi antar kalimat merupakan kata penghubung yang menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya. Konjungsi antar kalimat ini digunakan untuk menyatakan makna yang berbeda-beda. Contoh konjungsi antar kalimat diantaranya : oleh karena itu, namun, sebelum itu, akan tetapi, dengan demikian, kecuali itu, selain itu, sesudah itu, sebaliknya. 

Konjungsi antar kalimat biasa diletakkan di awal kalimat, atau setelah tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Berikut adalah contoh konjungsi antarkalimat, beserta maknanya :

1. Biarpun demikian, biarpun begitu, sekalipun demikian, sekalipun begitu, walaupun demikian, walaupun begitu, meskipun demikian, meskipun begitu
Makna : untuk menyatakan kesediaan melakukan sesuatu yang berbeda atau bertentangan dengan yang dinyatakan pada kalimat sebelumnya.

2. Kemudian, setelah itu, sesudah itu, selanjutnya     
Makna : Menyatakan kelanjutan dari suatu peristiwa atau keadaan yang diterangkan pada kalimat sebelumnya.

3. Tambahan pula, selain itu, lagi pula
Makna : Menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar dari yang telah dinyatakan sebelumnya.

4. Sebaliknya   
Makna : Mengacu pada kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya.

5. Sesungguhnya, bahwasanya
Makna : Menyatakan keadaan yang sebenarnya.

6. Malah, malahan, bahkan
Makna : Menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya

7. Akan tetapi, tetapi, namun, kecuali itu

Makna : Menyatakan keadaan pertentangan dengan keadaan sebelumnya

Bahasa yang Menarik

KATA PENGANTAR


       Rasa syukur yang dalam
kami sampaikan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai “Bahasa yang Menarik

       Makalah ini dibuat dalam rangka me
menuhi mata kuliah Bahasa Indonesia Jurnalistik. Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Meskipun kami telah berusaha melakukan yang terbaik dalam penulisan makalah ini, karenanya kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.



                                                                                           Singaraja, 8 Desember 2015


                                                                                                             Penulis







DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………….........................………....…
.......................................................... i

DAFTAR ISI
…………………………………....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang Masalah …………..........................…….…..…
………………………..…………1

B.       Rumusan Masalah ………….............................……………...…
..………………………………....….3

C.       Tujuan Penulisan …………………………….....
..............….....................…………………….........……3

BAB II PEMBAHASAN

A.       Pengertian Pantun ……………..……………...................................
…………………………..………...4

B.       Ciri-Ciri Pantun 
……………………………………………….………..……………..............…………… 5

C.       Pembagian Pantun …………………………………………....……………
……………………………….6

D.       Contoh Pantun ……………………………………………
.........……..…................................................. 7

BAB III PENUTUP
A.       Kesimpulan……………………………………………............………………
…………..…………………. 8
B.       Saran ………………………………………………...................…
………………….............…….………….. 8

DAFTAR PUSTAKA ………………………………............………
……………………………..............…...…….. 9




BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
     
         Dewasa ini ada beberapa surat kabar dan tabloid di Jakarta yang menulis judul berita dengan huruf-huruf yang ekstra besar, bahkan dengn tinta berwarna pula. Hal ini ditentukan dengan maksud untuk menarik perhatian pembaca atau pembeli surat kabar tersebut.
Penggunaan huruf yang ekstra besar ini memang efekif untuk menarik perhatian orang, tetapi bukan berarti telah  menggunakan prinsip jurnalistik untuk menggunakan kalimat yang menarik. Apalagi hemat tempat. Jelas, penggunaan huruf-huruf yang ekstra besar itu telah memakan banyak tempat.
Pembicaraan mengenai bahasa yang menarik dapat dibedakan atas: menarik pada judul berita, menarikpada teras berita, dan menarik padakeseluruhan berita.


B.  RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana membuat bahasa menarik pada judul berita?
2. Bagaimana membuat teras berita yang menarik?
3. Bagaimana membuat bahasa yang menarik dalam badan berita, beritakisah, dan artikel?


C.  TUJUAN MASALAH
      Adapun penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut.
1)      Untuk menambah ilmu dan pengetahuan bagi para pembaca tentang  bahasa yang menarik.
2)      Untuk bekal bagi mahasiswa khususnya prodipenerbitanyang masih dalam tahap pembelajaran.
3)      Untuk membangkitkan motivasi banyak orang dalam belajar tentang Bahasa yang menarik.
4)      Memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia Jurnalistik.


D. MANFAAT
Memberi wawasan dan pengetahuan tentang penulisan berita yang baik dan sesuai dengan kaidah penulisan Bahasa Indonesia Jurnalistik.




BAB II
PEMBAHASAN

1. Menarik Pada Judul Berita           
            (EFIRA)

2. Menarik Pada Teras Berita
               Teras Berita adalah paragraph pertama dariberita langsung yang berisi informasi mengenai yang akan dikemukakan pada badan berita. Dalam jurnalistik Indonesia ada beberapa istilah untuk menyebut teras berita (Inggris Lead), yaitu pengantar berita, awal berita, dan intro. 
Teras berita dapat berupa sebuah kalimat atau beberapa kalimat (dua atau tiga buah kalimat) yang terikat pada sebuah paragraph teras berita ini harus menarik dan ditulis dalam kalimat-kalimat pendek.
Teras berita menggambarkan isi berita pada tubuh berita (detail).Karena itu, sebuah teras berita meskipun ditulis dalam kalimat-kalimat singkat harus memuat unsur-unsur 5W dan 1H.

Contoh dari artikel Bu Utami :
(20)      Lagi, kecelakaan di jalurbusway. Samsudin (30 th) warga RT 004 Rw 09 KelurahanMalaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur, Seninpagisekitarpk 8 ketikamotongjalurbusway di Matraman Raya, terpentaldihantam bus transjakartasejauh 5 meter. Korban yang lukaparahdilarikanke RSCM.KasusnyaditanganipolsekMatraman.

Contoh( 20 ) cukupmenarik. Antara lain dengan adanya kata :
o   “Lagi”,yang menandaibahwakecelakaanlalulintas di jalurbuswaysudahpernahatausudahseringterjadi.
o   “Dihantam”, yang lebihberkesandaripada kata ditabrak.
o   “Dilarikan”, yang memberikesancepatatausegeradaripada kata dibawa.

Contoh 1 (dari sumber berita) :
Liputan6.com, Jakarta - Calon gubernur pertahankan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membeberkan strategi pemanfaatan teknologi untuk melaksanakan program pendidikan, kesehatan, transportasi, infrastruktur hingga kesejahteraan warga.
Contoh 1 cukup menarik. Antara lain dengan adanya kata :
Membeberkan,  yang lebih berkesan daripada kata memberi tahu.
Contoh 2 (dari sumber berita) :
Liputan6.com, New York - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyorot kejadian di negara bagian Rakhine, Myanmar. Di wilayah tersebut militer negara tersebut melakukan pembunuhan terhadap etnis Muslim Rohingya.
Contoh 2 cukup menarik. Antara lain dengan adanya kata :
Menyorot, yang memberi kesan sangat dilihat dan menjadi perhatian masa.

Contoh 3 (dari sumber berita) :
BOCAUE - Laga hidup mati bakal dilakoni Indonesia dan Singapura. Kedua tim sama-sama membutuhkan kemenangan demi melanjutkan eksistensi di perhelatan Piala AFF 2016.
Contoh 3 cukup menarik. Antara lain dengan adanya kata :
Kata hidup mati, yang menandai bahwa Indonesia dan Singapura bersungguh - sungguh bertanding pada laga ini.
Kata dilakoni, lebih berkesan daripada dilakukan
Kata eksistensi, yang memiliki arti yaitu kedua tim ingin memperlihatkan kembali keberadaannya di perhelatan Piala AFF 2016.
Contoh 4 (dari sumber berita) :
Liputan6.com, Jakarta . Keberagaman yang ada di Indonesia adalah bagian yang tak terpisahkan dari jatidiri bangsa Indonesia sejak lama. Suku, ras, bahasa, agama, dan berbagai perbedaan yang ada dalam masyarakat seharusnya dapat menimbulkan sikap saling menghargai dan mendatangkan persatuan.
Contoh 4 cukup menarik. Antara lain dengan adanya kata :
Kata keberagaman, memberi kesan terdapat banyak ragam di Indonesia.

3. Menarik Untuk Badan Berita, Berita Kisah, dan Artikel
3.1 Mendramatisi kejadian
3.2 Mengkonkretkan kata abstrak
3.3 Variasi pola kalimat
3.4 Variasi jenis kalimat
3.5 Variasi konjungsi
Konjugsi adalah kata penghubung atau disebut juga kata sambung. Kata penghubung merupakan kata tugas yang berfungsi untuk menghubungkan antar klausa, antar kalimat, dan antar paragraf. . Contoh konjungsi koordinatif yakni : dan, tetapi, atau, sedangkan, melainkan, padahal, lalu, kemudian, biarpun, sungguhpun, walaupun, sekalipun, bilamana.
Contohnya :
1.     Teri harganya murah dan enak dipadukan dengan aneka bahan.
Kata yang di tebalkan tersebut adalah kata penghubung yang menghubungkan dua kaulsa dan lebih yang mempunyai status sederajat.
2.     Travel Fair di duniamaya itu setiap harinya menghadirkan kejutan mnarik bagi pengunjung yang beruntung, berupa voucher belanja atau kupon yang tercantum kode promo.
Kata yang di tebalkan tersebut adalah kata penghubung yang menghubungkan dua kaulsa dan lebih yang mempunyai status sederajat.
3.     Menurut Awi, Farhan sempat dilaporkan hiang, tetapi sudah ditemukan dalam kondisi sehat tanpa kekurangan apa pun.
Kata yang di tebalkan tersebut adalah kata penghubung intrakalimat untuk menyatakan hal yang bertentangan atau tidak selaras.
4.     Rohadi dituntut 10 tahun penjara karena korupsi Rp 300 juta, sedangkan Edi Nasution di tuntut 8 tahun penjara karena dugaan korupsi miliaran rupiah.
Kata yang di tebalkan tersebut adalah kata penghubung untuk menandai perlawanan.
5.     Pihak GBK kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke aparat polisi.
Kata yang di tebalkan tersebut adalah kata penghubung menjelaskan waktu yang akan dating.


3.6 Penggunaan ungkapan, gaya bahasa, eufemisme, disfemisme
1.   Ungkapan
kata atau gabungan kata yang maknanya tidak dapat ditelusuri secara leksikal (kata) maupun gramatikal (sesuai dengan tata bahasa).

Jenis kata ungkapan : 



1.Jago Merah                 = Api Kebakaran
2.Bunga Tidur
               = Mimpi
3.Panjang Tangan
      = Suka Mencuri
4.Tinggi Hati
                 = Sombong
5.Rendah Hati
               = Baik
6.Otak Udang
                = Bodoh
7.Berbunga-bunga
      = Senang
8.Naik Darah
                 = Marah
9.Mata Pencaharian
  = Pekerjaan
10.Banyak Akal
            = Pandai
11.Anak Emas
             = Orang Kesayangan
12.Hilir Mudik
              = Bolak Balik
13.Panjang tangan
      =suka mencuri
14.Besar kepala
          = sombong/bangga/pongah
15.Mata duitan
             =Suka dengan uang
Contoh :
a.     RatusanrumahdilalapSi JagoMerah. (Kompas, 25 Januari 2016)
Artiungkapansijagomerahialahapiataukebakaran.
b.    Ford angkat kakidari Indonesia. (Koran Kompas, 25 Januari 2016)
Artiungkapanangkat kaki ialahpergi.
c.     Ada Ibu Mengadu soal BPJS, Ahok Mendadak Naik Pitam. (Kompas.com)
Artiungkapandarinaikpitamialahmarah.
d.    Jadifinaliskontesdutawisata, BripdaSeptijadibuahbibir. (kompas.com)
Artiungkapanbuahbibirialah
menjadi pembicaraan orang banyak.

2.   Gaya Bahasa (majas)
caramengungkapkanpikiranmelaluibahasasecarakhas yang memperlihatkanjiwadankepribadianpenulis. Tentunyagaya Bahasa yang dikenal orang banyak.
A. Personifikasi
Personifikasiadalah majas yang membandingkanbenda-bendatakbernyawaseolah-olahmempunyaisifatsepertimanusia.
Contoh :

B.Antitesis
Antitesisadalahmajas yang mempergunakanpasangan kata yang berlawananartinya.
Contoh :
Indonesia Hadapi Laga Hidup-Mati Lawan Singapura, Ini Kata Menpora.


C. Retorik
Retorikadalahmajas yang berupakalimattanyanamuntakmemerlukanjawaban. Tujuannyamemberikanpenegasan, sindiran, ataumenggugah.
Contoh :
Darurat Korupsi, Koruptor Diberi Remisi(?)

D. Simbolik
Simbolikadalahmajas yang melukiskansesuatudengan
mempergunakanbenda, binatang, atautumbuhansebagaisimbolataulambang.

E. Simile
Pengungkapandenganperbandinganeksplisit yang dinyatakandengan kata depandanpenghubung, sepertilayaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".

Contoh :
RencanaKedatangan Jokowi dan Lee Hsion Loong bagaiAngin Segar


3.   Eufemisme
upayamenampilkanbentuk-bentuk kata yangdianggapmemilikimakna yang lebihhalusataulebihsopanuntukmenggantikan kata-kata yang telahbiasadandianggapkasar.
Jeniskata Eufemisme :
a. Pramuwisma                           : pembantu rumah tangga
b. berubah akal                           : gila
c. kekurangan makan              : kelaparan
d. tunarungu                  : tuli
e. dibebastugaskan    : dipecat
Contoh :
a.      Berompi Orange, Kasubdit MA Bungkam Usai Jalani Pemeriksaan
Artidarirompiorangeialahbajutahanan.
b.     Kisahinspirasimembuat laundry kelilingbagi para tunawisma.
ArtidariTunawismaialahgelandangan.
c.      Penyanyi Lawas, January Christy TelahBerpulang.
Artidaritelahberpulangialahmeninggaldunia.
d.     Bocah SD Penusuk Temannya Bisa Ikut Ujian Akhir Sekolah di BalikJerujipenjara.
Artidaridibalikjerujibesiialahpenjara.
Artidaritunarunguialahtuli.

4.   Disfemisme
upayauntukmengganti kata-kata atauungkapan yang halusdengan kata atauungkapan yang bermaknakasar.
Jenis kata Disfemisme :
Misalnya, kata menggondol yang biasa dipakai untuk binatang seperti anjing menggondol tulang digunakan dalam kalimat Akhirnya regu bulutangkis kita berhasil menggondol pulang pila Thomas Cup itu. Atau juga mencuri yang dipakai dalam kalimat Kontingen Suriname berhasil mencuri satu medali emas dari kolam renang. Padahal sebenarnya perbuatan mencuri adalah suatu tindakan kejahatan yang dapat diancam dengan hukuman penjara. 
Contoh :
“Nakal” dalamjudultersebutdapatdihaluskanmenjadi“ yangtidakmengikutiaturan” menjadi :
2.     Taukejagung dicincang pedaganggara-garamenagihhutang.
Kata dicincang padakalimat di atasdipakaiuntukmenggantikan kata dibunuh.Selainbernilairasa kasar, bentukpenggantiantersebut juga menggambarkanhal yang mengerikandantidaklazimdilakukanpadamanusia.
3.     Perbuatan bejat bapakkepadaanaktirinyasudah 7kali.
Padakalimat di atas, kata bejat dipakaiuntukmenggantikan kata asusila.Dilihatdarimaknaemotif, kata bejatdan asusila memilikinilai rasa yang berbedakarena kata bejat mempunyainilai rasa lebihkasarataulebihburukdaripada kata asusila.
Kata “Gondol” kalimattersebuttidaklahpantasdigunakandalamjudulkarenabernilai rasa kasar, lebihbaikdigantidengan  kata “melarikan”. Menjadi:
Perampok di Pakistan melarikanUang Tunai Rp 4,8 M dari Yayasan Amal





DAFTAR PUSTAKA
http://m.liputan6.com/global/read/2661520/pejabat-pbb-tuding-myanmar-lakukan-pembersihan-etnis-rohingya
http://soccer.sindonews.com/read/1158154/59/preview-singapura-vs-indonesia-tugas-berat-untuk-misi-besar-1480045136
Layla
Kompas, 25 Januari 2016
kompas.com
(http://regional.kompas.com/read/2013/02/12/22473574/Diduga.Dekat.dengan.Bunga.Desa..Ali.Dibunuh).

(http://regional.kompas.com/read/2016/11/13/16512491/rencana.kedatangan.jokowi.dan.lee.hsion.loong.bagai.angin.segar)

Koran lampu hijau edisi 5 oktober 2016

Syaima
https://m.detik.com/news/berita/3354450/polisi-soal-kabar-bocah-sd-di-pasar-minggu-diculik-lalu-diambil-organnya-hoax :

https://m.detik.com/news/berita/3354554/disparitas-tuntutan-kpk-antara-kasus-korupsi-rp-300-juta-dan-miliaran-rupiah

https://m.detik.com/news/berita/3354578/wn-korea-tewas-jatuh-dari-lantai-4-gbk-diduga-bunuh-diri konjungsi no 5