Kamis, 07 Desember 2017

Menindaklanjutkan Tuduhan MetroTV Kepada Sam

Sam Aliano dengan surat laporan  yang diajukan untuk Metro  TV  atas tuduhan intoleransi

Jakarta--Ummatpos-- Pada pukul 11.10 WIB pak Sam Aliano sebagai (Pengusaha Indonesia Muda) beri penjelasan tentang Metro tv yang menuduh sebagai intoleransi pada siaran Metro TV, Jumat pukul 07.30 WIB. Penjelasan ini disampaikan di Kantor Penyiaran Indonesia, Selasa (5/12). 


 Pada siang hari ini KPI menerima laporan Sam dan KPI sedang melakukan kajian dalam rapat pleno KPI. Masalah pertama kontennya itu sendiri yang memberatkan laporan pak Sam Aliano. Masalah kedua adalah editorial, metro tv adalah televisinya tetapi yang muncul editorial sebagai media indonesia. 



 "Jika medianya Metro tv ya editorialnya Metro tv, bukan dari media lain," ujar Rahmat M. Arifin, M.,M sebagai wakil tua Penyiaran Indonesia. Sam sudah berbicara dengan pihak pki, dan mereka menyetujuinya. 



 Konten editorial pada jumat pagi itu yang berisi meyatakan bahwa ada perayaan intoleransi dengan waktu yang bersamaan, ada visul kelompok masyarakat yang melakukan demonstrasi atau penyampaian aspirasi pada demonstrasi 212, itu yang menjadi keberatan kepada Pak Sam, beliau merasa keberatan tersingung atas tuduhan kelompok masyarakat yang intoleran. 



 "Ada bukti dari metro tv berbentuk flasdish, dan surat pengaduan yang sudah di tanda tangani," kata Sam Aliano sebagai pengusaha yang tersingung atas siaran metro tv. "Sebelah saya ada yang agama Budha dan Katolik yang beragama kristen tetapi toleransi," lanjutnya. 



 Akan memecah belah bangsa dan masyarakat, apalagi jutaan orang yang menonton metro tv. Sam meminta metro tv mengklarifikasi dan meminta penjelasan siapa dia yang ikut kaum intoleransi, dan siapa dia korbannya. Apabila tidak memberikan penjelasan, Metro tv melakukan pelanggaran hukum, kode etik jurnakistik, dan memponi publik bahwa pernyataan ini adalah palsu. 



 Pak Rahmat mengatakan bahwa dari pihak Metro tv dan pak Sam akan kami pertemukan untuk dimediasi, untuk menemukan titik temu. Paling lambat besok akan kami tidak lanjuti. (Syaima)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar