foto dapat dari google |
Depok, Mahasiswi jurusan
Jurnalistik, Senin, ingin mencari tahu misteri kebenaran dalam jangkauan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Poros FM di Politeknik Negeri
Jakarta (PNJ), 10 Oktober 2016.
Dengan frekuensi yang terbatas, mengakibatkan
minoritas yang tahu tentang UKM tersebut. Hal ini disebabkan karena
penyiaran tidak berbayar alias gratis, dan frekuensi radionya hanya 107,7 FM –
107,9 FM (hanya sampai dua kilo meter).
“Aku, sih, sebanarnya belum tahu banget Poros itu awalnya gimana dan perkembangannya sekarang apa, mungkin karena kurang publikasi saja makanya banyak yang tahu Poros itu apa, tapi belum tahu secara spesifik program-program dari Poros,” ujar Mohammad Bernie sebagai pendengar.
“Hmm... Jadi lebih tahu tentang info kegiatan di kampus sih, cuma karena jangkauan siarannya masih sekitar Kawah saja, jadi aku sendiri jarang dengarin Poros,” kata Mohammad Bernie, sebagai pendengar.
by google |
“Masalah perizinan. Karena saat pemasangan speaker itu kita butuh perizinan dari gedung Rektorat untuk pemasangan. Izin lumayan lama dan susah. Kita juga harus mengumpulkan uang untuk membeli speaker, membeli kerangkeng dan menyewa ahli untuk memasang speaker guna memperluas jangkauan siaran. Jadinya lama dan menghambat perluasan ke daerah kantin teknik (kantek),” ujar Qonita Chairunnisa (Music director Radio POROS).
Masalah dana, Dana dari pemerintah yang dialokasikan
untuk mahasiswa terkadang susah turun, atau kurang untuk
aktivitas mahasiswa yang banyak, dan juga membutuhkan budget yang tinggi
bahkan bisa mencapai puluhan juta. (ASB)
Ternyata pnj ukmnya kurang berkenbang, semoga cepet berkembang dan bisa dpt disiarkan dimana mana
BalasHapus