Senin, 23 Oktober 2017

Apa Itu Paragraf?

            Definisi Paragraf
Pakar bahasa Djago Tarigan mendefinisikan paragraf yaitu : Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas, yang di maksud kalimat pokok adalah suatu kalimat yang berisikan masalah atau kesimpulan dari paragraf itu sendiri, dan kalimat penjelas merupakan suatu kalimat yang berisikan penjelasan masalah yang terdapat di kalimat pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan (Tarigan, 1981: 11)

Paragraf dapat terdiri dari satu kalimat/kumpulan kalimat, Akan tetapi kalimat yang berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat, dan dapat disebut juga dengan penuangan ide dari penulis melalui kalimat/kumpulan kalimat yang satu dengan yang lainnya, yang berkaitan dan juga hanya memiliki satu tema. Paragraf juga dapat disebut sebagai karangan yang singkat.

Lantas apa yang disebut danmaksud dengan paragraph jurnalistik? Paragraf jurnalistik pastilah menunjuk kepada paragraf yang berpijak kepada proses dan hasil karya jurnalistik. Paragraf jurnalistik berada dalam ruang-lingkup serta tunduk kepada kaidah bahasa jurnalistik. Jika suatu paragraf mengandung unsure materi jurnalistik, misalnya tajuk rencana, karikatur, pojok, artikel, kolom, berita, teks foto berita,wawancara, feature, maka paragraf itu disebut paragraf jurnalistik.

Ciri-ciri paragraf, diantaranya sebagai berikut ini:
Ñ      Kalimat pertamanya bertakuk/letaknya agak dalaman, ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan yang biasa.
Ñ      Setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok yang relavan dengan ide pokok keseluruhan karangan.
Ñ      Paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.
Ñ      Setiap paragraf memakai sebuah kalimat topik dan juga selebihnya merupakan kalimat pengembang yang mempunyai fungsi menjelaskan, menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat dalam kalimat topik.
Ñ      Umumnya paragraf dibangun oleh sejumlah kalimat.
Ñ      Paragraf adalah satu keatuan ekspresi pikiran.
Ñ      Paragraf adalah kesatuan koherensi dan padat
Ñ      Kalimat-kalimat paragraf tersusun secara logis-sistemetis

Fungsi paragraf, adalah sebagai berikut ini:
Ñ      Mengekspresikan gagasan yang tertulis dengan memberikan bentuk suatu pikiran dan juga perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
Ñ      Untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran juga.
Ñ      Untuk memudahkan pengorganisasian gagasan bagi yang menulis dan memudahkan pemahaman bagi yang mbacanya.
Ñ      Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan unit pikiran yang lebih kecil.
Ñ      Untuk memudahkan pengendalian variable, terutama pada karangan yang terdiri dari beberapa variabel.

Syarat – syarat paragraf
Dalam pengembangan paragraf, penulis harus menyajikan dan mengorganisir gagasan menjadi suatu paragraf yang memenuhi persyaratan. Persyaratan itu antara lain:
1.    Kesatuan
Syarat kesatuan paragraf terpeuhi jika suatu kalimat dalam paragraf saling berhubungan dengan gagasan atau ide pokok paragraf. Jika kalimat-kalimat yang ada dalam paragraf saling berhubungan dan saling mendukung dalam pemaparan ide pokok paragraf, maka paragraf tersebut dapat dikatakan memiliki kesatuan gagasan.

Jika kalimat-kalimat yang terdapat dalam paragraf tidak saling berhubungan dan tidak mendukung dalam pemaparan ide pokok paragraf, maka paragraf tersebut tidak memiliki kesatuan gagasan.
2.    Kelengkapan
Paragraf yang lengkap adalah paragraf yang didukung oleh kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf yang baik memiliki kalimat topik dan kalimat penjelas. Kalimat topik adalah kalimat yang berisi ide pokok, sedang kalimat penjelas adalah kalimat yang berisi rincian ide pokok.

Kalimat yang hanya terdiri atas satu kalimat topik saja dikatakan paragraf yang belum lengkap. Ide pokok dan ide-ide penjelas dalam paragraf yang baik ditata secara sistematis. Penggunaan ide dalam suatu paragraf dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara alamiah dan secara logis.

Urutan alamiah berupa urutan waktu (kronologis), dan ruang (sudut pandang), sedang urutan logis berupa urutan klimaks-antiklimaks, sebab-akibat, umum-khusus, khusus-umum, pokok-rincian, dikenal-tidak dikenal, dan mudah-sulit. Ide penjelas dalam paragraf dapat berupa contoh, ilustrasi, rincian konkret, perbandingan, uraian, alasan, fakta/data, dan analog.

3.    Kepaduan
Paragraf yang baik harus memiliki kepadan (kohesi dan koherensi). Kepaduan yang dimaksud adalah adanya rangkaian antarkalimat yang memudahkan pembacauntuk memahammi isinya. Kalimat-kalimat yang membentuk paragraf saling terkait antara yang satu dengan yang lain. Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, di antaranya pengulangan kata kunci, pengulangan kata ganti, penggunaan transisi, dan paralelisme.

Jenis-jenis paragraf
Ñ   Paragraf Narasi adalah suatu jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri dari narasi kejadian dan narasi runtut cerita. Paragraf narasi kejadian yaitu paragraf yang menceritakan suatu kejadian ataupun suatu peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita yaitu paragraf yang pola pengembangannya dimulai dari urutan tindakan ataupun perbuatan yang menciptakan ataupun menghasilkan sesuatu.
Ñ      Paragraf Eksposisi adalah suatu paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menyampaikan informasi, mengajarkan, menjelaskan dan juga menerangkan suatu topik kepada yang membacanya dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan si pembaca. Untuk memahami paragraph ini si pembaca harus melakukan proses berpikir dan juga melibatkan pengetahuan.
Ñ      Paragraf dedukatif adalah menegaskan suatu pokok pikiran, pernyataan, atau kesimpulan untuk segera diketahui dengan dicatat oleh khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa.
Ñ      Paragraf induktif adalah untuk menekankan bagian – bagian atau satu-kesatuan terkecil dari ide pokok yang ingin disampaikan penulis atau jurnalis kepada khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa.
Ñ      Paragraf campuran adalah gabungan dari beberapa unsur paragraf deduktif dan paragraf induktif.
Ñ      Paragraf perbandingan adalah tidak membicarakan urutan pesan sebagaimana tampak pada paragraf deduktif dan paragraf induktif.
Ñ      Paragraf  pertanyaan yaitu untuk mempertanyakanatau menggugat sesuatu dengan mengajukan kalimat tanya pada kali kalimat pertama dan kalimat kedua di awal paragraf jurnalistik.
Ñ      Paragraf sebab-akibat adalah berdasarkan urutan logis.
Ñ      Paragraf contoh yaitu disusun dengan menunjukkan banyak contoh pada kalimat utama, kalimat pengembang, dan kalimat penjelas.
Ñ      Paragraf perulangan adalah pengulangan kata, istilah, frasa, atau klausa dalam susunan kalimat yang berbeda tetapi masih dalam satu paragraf jurnalistik yang sama.
Ñ      Paragraf definisi adalah suatu istilah atau konsep pada kalimat utama dan istilah atau konsep itu masih memerlukan uraian serta penjelasan perinci pada kalimat-kalimat berikutnya.


STRUKTUR PARAGRAF
Sebuah paragraf tentunya terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat tersebut yaitu kalimat utama dan kalimat penjelas. Kalimat utama adalah kalimat yang memuat ide pokok atau gagasan utama, sedangkan kalimat penjelas adalah kalimat yang memuat penjelasan kalimat utama.
1. Kalimat Utama
Terdiri atas satu kalimat saja. Biasanya kalimat utama memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Ñ      Mengandung permasalahan yang dapat diuraikan lebih lanjut.
Ñ      Berupa kalimat sempurna yang bisa berdiri sendiri.
Ñ      Memiliki arti yang jelas tanpa harus dihubungkan dengan kalimat lain.
Ñ      Dapat terbentuk tanpa perlu kata sambung.
2. Kalimat Penjelas
Terdiri atas beberapa kalimat. Ciri-cirinya sebagai berikut :
Ñ      Tidak dapat berdiri sendiri
Ñ      Kalimat tersebut harus dijelaskan oleh kalimat lain untuk mengetahui maknanya.
Ñ      Biasanya memerlukan kata sambung
Ñ      Isinya berupa perincian, keterangan, contoh, dan data lain yang mendukung kalimat utama.
Struktur  suatu paragraf  biasanya  berkaitan  dengan  pengurutan letak kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas. Atas  dasar  kategori  kalimat  dalam  paragraf  tersebut,  struktur  paragraf  dapat dikategorisasikan menjadi tiga, yaitu:
Ñ      Paragraf Deduktif, yaitu paragraf yang kalimat  utamanya terdapat  pada  awal  paragraf  dan  diikuti  dengan  kalimat kalimat penjelas.
Ñ      Paragraf Induktif, yaitu paragraf yang kalimat  utamanya terdapat di  akhir  paragraf dan  didahului  dengan  kalimat-kalimat penjelas
Ñ      Paragraf Campuran, merupakan gabungan dari deduktif dan induktif. Kalimat  utamanya  terdapat  pada  awal  dan  akhir  paragraf,  diselingi dengan kalimat-kalimat penjelas.
Ñ      Paragraf Tanpa Kalimat Utama (paragraf Narasi, yaitu paragraf yang tidak memiliki kalimat pokok, namun memiliki ide pokok. Biasa terdapat di teks cerita dan berbentuk deskripsi.

Sumber :

4.      Buku Bahasa Jurnalistik

1 komentar: